Markas Konsultasi Sederhana
Markas Konsultasi Sederhana
Markas Konsultasi Sederhana
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Markas Konsultasi Sederhana

Forum konsultasi sederhana, Solusi Cepat, Tepat tuntaskan masalah Matafisika dan Pengobatan Alternatif serta Bisnis Online
 
IndeksIndeks  GalleryGallery  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  Login  

 

 tahta menurut golongan Asy‘ariyah

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 19
Join date : 01.04.09

tahta menurut golongan Asy‘ariyah Empty
PostSubyek: tahta menurut golongan Asy‘ariyah   tahta menurut golongan Asy‘ariyah EmptyThu Apr 02, 2009 12:19 am

‘ARSY (‘Arasy) atau tahta


‘Arsy (عَرْش) adalah bentuk mashdar dari kata kerja ‘arasya – ya‘risyu – ‘arsyan (عَرَشَ يَعْرِشُ عَرْشًا) yang berarti “bangunan”, “singgasana”, “istana” atau “tahta”. Di dalam al-Quran, kata ‘arsy dan kata yang seasal dengan itu disebut 33 kali. Kata ‘arsy mempunyai banyak makna, tetapi pada umumnya yang dimaksudkan adalah “singgasana” atau “tahta Tuhan”.


Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada S. Yunus (10): 3, “Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana) untuk mengatur segala urusan.”


Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma’tsur) menjelaskan, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan ‘arsy (عَرْش) dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. ‘Arsy (عَرْش) itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. ‘Arsy (عَرْش) dikelilingi oleh empat buah sungai, yaitu: 1) sungai yang berisi cahaya yang berkilauan; 2) sungai yang bermuatan salju putih berkilauan; 3) sungai yang penuh dengan air; dan 4) sungai yang berisi api yang menyala kemerahan. Para malaikat berdiri di setiap sungai tersebut sambil bertasbih kepada Allah Swt. Di ‘arsy (عَرْش) juga terdapat lisan (bahasa) sebanyak bahasa makhluk di alam semesta. Setiap lisan bertasbih kepada Allah Swt. berdasarkan bahasa masing-masing.


Berbeda dengan pendapat as-Suyuti di atas, Abu asy-Syaikh berpendapat bahwa ‘arsy (عَرْش) itu diciptakan dari permata zamrud hijau, sedangkan tiang-tiang penopangnya dibuat dari permata yakut merah. Di ‘arsy (عَرْش) terdapat ribuan lisan (bahasa), sementara di bumi Allah menciptakan ribuan umat. Setiap umat bertasbih kepada Allah dengan bahasa ‘arsy (عَرْش). Pendapat ini berdasarkan hadis Rasulullah Saw. yang diterima Abu asy-Syaikh dari Hammad.


Lebih lanjut tentang asal-usul penciptaan ‘arsy (عَرْش), Abu asy-Syaikh juga meriwayatkan hadis dari asy-Sya‘bi yang menerangkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “‘Arsy (عَرْش) itu terbikin dari batu permata yakut merah. Kemudian, satu malaikat memandang kepada ‘arsy (عَرْش) dengan segala keagungan yang dimilikinya”. Lalu, Allah Swt. berfirman kepada malaikat tersebut, “Sesungguhnya Aku telah menjadikan engkau memiliki kekuatan yang sebanding dengan kekuatan 7.000 malaikat. Malaikat itu dianugerahi 70.000 sayap. Kemudian, Allah menyuruh malaikat itu terbang. Malaikat itu pun terbang dengan kekuatan dan sayap yang diberikan Allah ke arah mana saja yang dikehendaki Allah. Sesudah itu, malaikat tersebut berhenti dan memandang ke arah ‘arsy (عَرْش). Akan tetapi, ia merasakan seolah-olah ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya terbang semula. Hal ini memperlihatkan betapa besar dan luasnya ‘arsy (عَرْش) Allah itu.”


Gambaran fisik ‘arsy (عَرْش) merupakan hal yang gaib, yang tak seorang pun mampu mengetahuinya, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Abbas di dalam riwayat Ibnu Abi Hatim. Ibnu Abbas berkata, “Tidak akan ada yang mampu mengetahui berapa besar ukuran ‘arsy (عَرْش), kecuali penciptanya semata-mata. Langit yang luas ini jika dibandingkan dengan luas ‘arsy (عَرْش) sama dengan perbandingan di antara luas sebuah kubah dan luas padang sahara.”


Di dalam perbincangan ulama kalam (teolog Islam) persoalan ‘arsy (عَرْش) merupakan topik yang kontroversial. Para ulama tersebut memperdebatkan apakah ‘arsy (عَرْش) itu sesuatu yang bersifat immaterial (nonfisik) atau bersifat material (fisik). Dalam hal ini terdapat tiga pendapat; Pertama, golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa kata ‘arsy (عَرْش) di dalam al-Quran harus ditakwilkan dan dipahami sebagai makna metaforis (majazi). Jika dikatakan Tuhan bersemayam di ‘arsy (عَرْش), maka arti ‘arsy (عَرَش) di sini adalah kemahakuasaan Tuhan. Tuhan merupakan zat yang immaterial, karenanya mustahil Dia berada pada tempat yang bersifat material. Kedua, golongan Mujassimah atau golongan yang berpaham antropomorfisme. Pendapat golongan ini bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut mereka, kata ‘arsy (عَرْش) harus dipahami sebagaimana adanya. Karena itu, mereka mengartikan ‘arsy (عَرْش) sebagai sesuatu yang yang bersifat fisik atau material. Ketiga, pendapat yang menyatakan bahwa ‘arsy (عَرْش) dalam arti tahta atau singgasana harus diyakini keberadaannya, karena al-Quran sendiri mengartikan demikian. Akan tetapi, bagaimana wujud tahta atau singgasana Tuhan itu hanya Dia sendiri yang tahu. Akal manusia memiliki keterbatasan untuk mengetahuinya. Pendapat ini diyakini oleh golongan Asy‘ariyah.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.konsultasi.tk
 
tahta menurut golongan Asy‘ariyah
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Markas Konsultasi Sederhana :: Konsultasi Metafisika-
Navigasi: